Pendiri Binance, Changpeng Zhao, baru-baru ini menyoroti potensi integrasi kecerdasan buatan (AI) dengan teknologi blockchain.
Menurutnya, blockchain adalah platform yang ideal untuk pengelolaan data berbasis AI, termasuk dalam penandaan data atau AI tagging.
Pendekatan ini tidak hanya menawarkan transparansi, tetapi juga memungkinkan pengelolaan tenaga kerja global secara lebih efisien dan tanpa bias geografis.
AI tagging (or AI data in general) is well fitted to be done on-chain. Harness low cost labor globally without geographic bias, (micro) pay them in crypto instantly. @BNBCHAIN Greenfield provides the storage capacity. More tooling still needs to be built. Let's build them.
— CZ 🔶 BNB (@cz_binance) November 27, 2024
“Pembayaran untuk pekerja mikro ini dapat dilakukan langsung menggunakan kripto, memberikan solusi praktis dan instan,” ujar Zhao dalam sebuah tweet.
Manfaat Blockchain untuk AI Tagging
Blockchain menawarkan sejumlah keunggulan untuk mendukung pengelolaan data berbasis AI. Salah satu manfaat utamanya adalah transparansi, di mana setiap transaksi atau proses yang terjadi dapat diaudit dengan mudah.
Selain itu, integrasi blockchain memungkinkan pembayaran instan menggunakan aset digital seperti kripto. Hal ini memberikan fleksibilitas kepada para pekerja mikro untuk menerima bayaran secara langsung tanpa melalui perantara.
BNB Chain Greenfield, salah satu inovasi dari Binance, disebut-sebut memiliki kapasitas penyimpanan yang cukup untuk mendukung proses ini.
Teknologi ini memungkinkan data yang dihasilkan dari AI tagging untuk disimpan secara terdesentralisasi, sehingga mengurangi risiko kehilangan atau manipulasi data. Namun, Zhao juga menekankan bahwa masih diperlukan pengembangan lebih lanjut pada alat-alat pendukung untuk mewujudkan visi ini.
Tantangan yang Masih Harus Diatasi
Meski memiliki potensi besar, integrasi AI dan blockchain bukan tanpa tantangan. Salah satu kendala utama adalah kebutuhan untuk mengembangkan alat tambahan yang dapat mempermudah proses penandaan data dan pengelolaan pembayaran.
Selain itu, teknologi ini juga memerlukan infrastruktur yang andal agar dapat diadopsi secara luas.
Zhao menambahkan bahwa masih banyak alat yang perlu dibangun untuk mendukung ekosistem ini, sambil mendorong komunitas pengembang berpartisipasi dalam menciptakan solusi inovatif.
Fokus pada Investasi Teknologi
Changpeng Zhao, yang sebelumnya sempat menghadapi beberapa tantangan hukum, kini semakin berkomitmen untuk berinvestasi pada teknologi masa depan. Selain blockchain dan AI, ia juga menunjukkan minat pada pengembangan bioteknologi.
Langkah ini menunjukkan visi jangka panjang Zhao untuk mendorong inovasi yang dapat membawa dampak positif secara global.
Potensi Revolusi Industri
Integrasi AI dan blockchain berpotensi merevolusi berbagai sektor industri. Teknologi ini dapat diterapkan pada banyak kasus, mulai dari pengelolaan data besar (big data) hingga proyek-proyek desentralisasi yang membutuhkan transparansi dan efisiensi.
Dengan memanfaatkan tenaga kerja global yang dibayar menggunakan kripto, proses ini dapat menjadi lebih inklusif dan berdaya guna.
Dengan dukungan dari komunitas teknologi dan pengembang, integrasi AI dan blockchain diharapkan mampu menciptakan ekosistem baru yang tidak hanya efisien tetapi juga aman.
Pendekatan ini dapat menjadi landasan bagi masa depan di mana teknologi memainkan peran utama dalam mendorong kemajuan global. [st]