Pernah kepikiran nggak, di usia 50 tahun nanti kamu udah punya tabungan berapa? Pertanyaan ini sering bikin orang mikir panjang, apalagi kalau sekarang tabungan masih pas-pasan. Tenang, kamu nggak sendirian kok. Banyak orang baru serius mikirin tabungan jangka panjang ketika udah masuk usia 40-an. Padahal, punya jumlah tabungan ideal di usia 50 tahun itu penting banget buat masa depan yang tenang.
Kenapa Usia 50 Jadi Patokan?
Usia 50 biasanya jadi masa transisi. Anak-anak mulai dewasa, penghasilan udah stabil, tapi kebutuhan juga masih banyak. Kalau di usia ini kamu nggak punya tabungan cukup, risiko finansial bakal lebih berat. Beda cerita kalau kamu udah nyiapin tabungan jauh-jauh hari, hidup jadi lebih lega.
Berapa Jumlah Tabungan Ideal di Usia 50 Tahun?
Sebenarnya nggak ada angka pasti yang cocok buat semua orang, karena tergantung gaya hidup, penghasilan, dan tanggungan. Tapi ada rumus umum yang sering dipakai para financial planner.
Patokan umum:
- Di usia 30 → tabungan ideal 1x penghasilan tahunanmu.
- Di usia 40 → tabungan ideal 3x penghasilan tahunan.
- Di usia 50 → tabungan ideal 6x penghasilan tahunan.
- Di usia 60 → tabungan ideal 8–10x penghasilan tahunan.
Misalnya penghasilanmu Rp120 juta per tahun (Rp10 juta per bulan), maka di usia 50 sebaiknya kamu sudah punya tabungan sekitar Rp720 juta.
Cara Menghitung Tabungan Ideal
Biar lebih realistis, kamu bisa pakai tiga komponen dasar ini:
- Kebutuhan hidup bulanan → berapa biaya hidupmu per bulan, termasuk gaya hidup.
- Lama masa pensiun → biasanya diperkirakan 20–25 tahun.
- Tambahan dana darurat → buat kesehatan atau kebutuhan tak terduga.
Contohnya, kalau kebutuhan bulanan Rp8 juta, dikali 12 bulan, dikali 20 tahun → total Rp1,92 miliar. Nah, ini gambaran kasar dana yang sebaiknya kamu punya.
Strategi Menyiapkan Tabungan di Usia 50
Buat kamu yang belum sampai target, jangan panik. Masih ada cara buat ngejar tabungan ideal:
- Kurangi pengeluaran konsumtif – bedain antara aset produktif dan konsumtif, biar tabungan bisa lebih cepat terkumpul. Baca juga panduan lengkap soal aset produktif vs konsumtif.
- Naikkan porsi investasi – alokasikan sebagian besar tabungan ke instrumen produktif (reksa dana, saham, obligasi).
- Siapkan dana darurat khusus – minimal 6–12 bulan biaya hidup.
- Batasi utang konsumtif – hindari cicilan yang nggak penting.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
- Terlalu banyak bergantung pada anak di masa tua.
- Investasi tanpa pemahaman, akhirnya malah rugi.
- Terlalu lama menunda mulai menabung.
- Fokus ke aset konsumtif, lupa nabung buat masa depan.
Kesimpulan
Punya jumlah tabungan ideal di usia 50 tahun itu bukan sekadar angka, tapi soal keamanan finansial. Kalau bisa capai 6x penghasilan tahunan, itu udah jadi bekal kuat buat masa depan. Tapi kalau belum, jangan minder. Yang penting kamu mulai sekarang juga, dan konsisten.
Buat referensi lebih lanjut tentang standar tabungan pensiun, kamu bisa cek artikel dari Forbes.
FAQ
1. Kalau belum ada tabungan di usia 50, apa masih bisa dikejar?
Bisa. Fokus di investasi produktif, kurangi konsumsi, dan perbesar income tambahan.
2. Apakah rumah termasuk tabungan atau aset?
Kalau rumah ditempati sendiri, biasanya masuk kebutuhan pokok, bukan tabungan. Tapi kalau disewakan, bisa jadi aset produktif.
3. Apakah wajib punya 6x penghasilan tahunan?
Itu patokan umum. Bisa lebih atau kurang, tergantung gaya hidup dan rencana pensiunmu.
4. Lebih baik menabung di bank atau investasi?
Tabungan bank cocok buat dana darurat. Tapi buat jangka panjang, investasi lebih efektif melawan inflasi.
5. Apa yang harus diprioritaskan, bayar utang atau menabung?
Bayar utang berbunga tinggi dulu. Setelah itu baru alokasikan lebih besar buat tabungan dan investasi.